KESEPAKATAN AKSI ALPHA

Ayo Ikut Berpartisipasi Dalam ALPHA!

SOSIALISASI HERO

HIV AIDS, End Right Now!

TEMU RIANG ANGGOTA FAD BULELENG

Temu Riang Anggota FAD Buleleng Kedua yang dihadiri oleh badan pengawas, anggota aktif FAD Buleleng, dan anak-anak kurang mampu di wilayah Panji.

PEMILIHAN DUTA ANAK DAN SIDANG ANAK KAB. BULELENG 2018

Lima Duta Anak Kab. Buleleng 2018.

LITERASI ALPHA

Awareness Let People Help Autism

Sabtu, 18 Agustus 2018

WITA (Waktu MaIn KiTA)

WITA merupakan kegiatan yang mengedepankan permainan unik dan menarik. Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar banyaknya anak-anak yang hanya berfokus pada gadgetnya, sehinnga menimbulkan kesan “Menjauhkan yang dekat, dan mendekatkan yang jauh”. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu masalah yang perlu untuk ditangani karena melihat dampak buruk yang mana anak cenderung acuh tak acuh dengan dunianya yang nyata dan lebih dekat dengan dunia maya. Maka dari itu, kegiatan permainan-permainan ini dilaksanakan yang setidaknya bisa untuk membantu anak-anak lebih mengenal dunia luar dan akrab dengan teman-temannya di dunia nyata.
            WITA untuk pertama kali diselenggarkan pada tanggal 17 Agustus 2018 yang bertempat di SMA Negeri 1 Singaraja. Kegiatan ini diikuti oleh 12 orang perwakilan kelas X dari SMA Negeri 1 Singaraja, SMA Negeri 2 Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja, dan SMA Negeri 4 Singaraja. Dalam kegiatan WITA mereka tidak hanya bermain namun juga memperebutkan pita di setiap permainan yaitu pita emas untuk posisi I, pita perak untuk posisi II, dan pita perunggu untuk posisi III yang kemudian pita-pita yang diraih setiap tim akan diakumulasikan untuk menentukkan juara umum kegiatan ini. Adapun permainan-permainan yang dilaksanakan diantaranya :
·   Magoak-goakan
Siapa yang tidak mengenal permainan magoak-goakan? Permainan ini sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat khususnya masyarakat Buleleng, karena permaianan ini merupakan permainan tradisional khas Buleleng yang menceritakan goak yang berusaha menangkap seekor ular. Setiap tim akan bermain secara bergantian menjadi goak ataupun ular, tim yang selesai dalam waktu tercepat dianngap sebagai pemenang. Yang menjadi ular akan berusaha untuk menghalangi goak untuk mendapatkan ekornya, sementara yang menjadi goak akan terus berusaha dengan strateginya untuk menangkap bagian ekor si ular.
·   Irigasi (Estafet air dengan bambu)
Permainan ini mengibaratkan irigasi yang dilakukan di sawah. Setiap tim akan mengalirkan air melalui bilah bambu yang disusun sehingga air bisa sampai di tempat tujuan dalam waktu singkat.
·   Lari kelereng Bertingkat
Permainan masa kecil ini tentunya sudah melekat di setiap orang karena permaianan ini sering dimainkan ataupun dilombakan dalam kegiatan-kegiatan. Pada kegiatan WITA ini lari kelereng sedikit dimodifikasi yang mana perwakilan tim akan diposisikan di tiga pos pada setiap lintasan. Orang di pos I akan membawa kelerengnya menggunakan dan memeberikannya pada orang di pos II, kemudian orang di pos II membawa kelereng menggunakakn sendok dan memberikan kelerengnya menuju ke orang di POIS III, serta orang di pos III akan membawa kelerengnya dengan sendok menuju ke tempat start.
·   Estafet Campuran
Permaianan ini mengkombinasikan lari berpasangan dengan kaki diikat, menggendong rekan dengan mata tertutup, dan lari karung. Setiap perwakilan tim akan bersiap-siap di tiga pos dalam satu lintasan. Orang di pos I akan berlari berpasangan dengan kaki diikat menuju pos II dan salah satu orang dari pos I akan digendong oleh orang yang berada di pos II yang matanya telah ditutup dengan selendaang untuk menuju ke pos III, sementara orang di pos III akan berlari menuju start menggunakan karung.
·   Bajak Laut dan Penghuni
Permainan ini menyimbolkan seorang bajak laut yang berusaha untuk merebut sebuah pulau yang dihuni oleh penghuni yang tangguh. Pada permainan ini pulau diibaratkan dengan sebuah kertas karton dan seluruh penghuni berdiri diatas karton tersebut dan berusaha untuk melindunginya. Sementara sang bajak laut akan berusaha semaksimal mungkin merebutnya dengan merobek-robek kertas karton tersebut.
·   Bola Tembak
Setiap tim akan beradu yang mana salah satu akan melempar bola dan menyasar bagian tubuh dari tim lawan sementara tim lawan akan berusaha untuk terus menghindar agar tidak terkena bola. Orang yang terkena bola akan keluar dari areal pertahanan tim dan menuju areal luar pertahanan lawan.

            Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dan diakhir kegiatan diadakan penyampaian pesan dan kesan serta melakukan gerakan 2P (Pelopor dan Pelapor) dari perwakilan masing-masing sekolah. Setelah itu diumumkan juara kegiatan WITA ini yaitu sebagai berikut:
   1.   SMA Negeri 3 Singaraja sebagai Juara I dengan perolehan dua pita emas, dua pita perak, dan satu pita perunggu
   2.   SMA Negeri 1 Singaraja sebagai Juara II dengan perolehan satu medali emas, dua pita perak, dan tiga pita perunggu
   3.   SMA Negeri 4 Singaraja sebagai Juara III dengan perolehan dua medali emas dan dua medali perunggu
   4.   SMA Negeri 2 Singaraja sebagai Juara IV dengan perolehan satu medali emas dan dua medali perak
Semoga melalui kegiatan ini kita bisa menanamkan tali pertemanan dan juga bisa memanfaatkan hak anak yaitu bermain.
Salam anak Buleleng !

Minggu, 22 Juli 2018

HASIL TECHNICAL MEETING BKA IV/2018

Salam Anak Buleleng!

Halo, teman-teman! 
Baru saja, pada tanggal 21 Juli 2018 dan 22 Juli 2018 telah diadakan technical meeting untuk Lomba Bercerita, Lomba Fashion Show, serta Lomba Storytelling. Adapun hasil dari technical meeting diantaranya sebagai berikut:
  1. Lomba Bercerita : klik di sini
  2. Lomba Story Telling : klik di sini
  3. Lomba Fashion Show : klik di sini 
  4. Lomba Pidato : klik di sini
Untuk mekanisme yang di atas tidak dapat diganggu gugat karena sudah disepakati oleh juri, panita, dan peserta yang hadir saat technical meeting.

Terima Kasih ya yang sudah hadir! Semangat dalam persiapannya, show your best and ultimate creativity!. 

Anak Indonesia Hebat! Anak Indonesia Genius (Gesit-Empati-Berani-Unggul-Sehat) ! 

Rabu, 27 Juni 2018

MEKANISME & PENDAFTARAN LOMBA-LOMBA BAHANA KREASI ANAK IV

MEKANISME & PENDAFTARAN LOMBA-LOMBA BAHANA KREASI ANAK IV

Salam Anak Buleleng!
Halo, teman-teman!
Siapa yang tidak sabar buat BKA IV dan kegiatan-kegiatannya?
Berikut adalah informasi-informasi beserta persyaratan dalam lomba yang kami selenggarakan! Adapun lomba-lomba yang kami selenggarakan adalah mewarnai, menggambar, bercerita, story telling, pidato, dan fashion show.
Lomba mana yang menarik perhatianmu?
Simak persyaratannya dengan baik ya:
1.      Lomba Mewarnai :
2.      Lomba Menggambar :
3.      Lomba Bercerita :
4.      Lomba Story Telling : 
5.      Lomba Pidato :
6.      Lomba Fashion Show
Jangan lupa, semua lomba di atas tidak dipungut biaya apapun alias GRATIS!
Ayo ekspresikan bakat kalian dan raih hadiah dengan total jutaan rupiah!
Dengan senang hati kami menunggu partisipasi kalian J

Formulir pendaftaran bisa di unduh melalui link ini :
Sementara untuk berkas pendaftaran offline bisa mengunduh link di bawah ini, kemudian bisa ditulisi sesuai dengan keadaan sebenarnya, lalu dikumpulkan di Kantor DPPKBP-PA (Jalan Wijaya Kusuma no. 3, Singaraja, Bali)
Kami tunggu ya pendaftaran kalian!
Kalian bisa berprestasi!
Anak Indonesia hebat!
Anak Indonesia bisa!
Segala kekurangan informasi dapat kalian tanyakan di sosial media FAD Buleleng, termasuk blog ini. Jangan malu bertanya!

Contact person : 087866975223


Minggu, 13 Mei 2018

YUK! AKRABKAN DIRI DENGAN E-LEARNING!

Salam Anak Buleleng!
 E-LEARNING


            Hai teman-teman semua apa kabar, nah di sini saya akan membahas dan menjelaskan tentang e-learning yang kini marak digunakan pelajar di Indonesia.
Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut:
1.             E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].
2.             E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001].
3.             Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning.
4.             Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e”atau singkatan dari elektronik dalam e-learning di -gunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pe-ngajaran lewat teknologi elektronik internet. Atau e-learning dide- finisikan sebagai berikut : e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses.
5.             Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang Pe-ngajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN,atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
6.             Ong (dalam Kamarga, 2002)mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya

·         Karakteristik E-learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Karakteristi E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
1.      Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2.      Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3.      Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa  kapan saja dan dimana saja.
4.      Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

·         Manfaat E-learning
Manfaat E-learning adalah:


1.      Fleksibel  E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
2.      Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
3.      Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:


1.      Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan  proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
2.      Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
3.      Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
4.      Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
5.      Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
6.      Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

·         Kelebihan E-learning
Kelebihan E-learning  ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :


1.      Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video. 
2.      Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
3.      Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
4.      Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

·                     Kekurangan E-learning
Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :


1.      Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
2.      Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3.      Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 
4.      Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
5.      Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
6.      Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
7.      Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
8.      Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik. 
9.      Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
10.  Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
11.  Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.
12.  Peserta didik dapat merasa terisolasi.

                   PENERAPAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH ONLINE 
Penerapan e-learning diantaranya untuk pembelajaran online, terutama di perguruan tinggi. Bahkan dalam satu perguruan tinggi, ada beberapa situs e-learning di masing-masing fakultas. Apalagi membuat situs pembelajaran online pada masa sekarang ini sangatlah mudah dengan memanfaatkan modul Content Management Service (CMS) yang sangat mudah untuk diinstalasi dan dikelola seperti moodle. E-learning memberikan kemudahan untuk para pembelajar dalam memperoleh sumber referensi informasi yang bermutu langsung dari sumbernya seperti pengajar, para ahli/pakar, atau nara sumber lainnya. Selain itu, memberikan kesempatan juga kepada para pembelajar untuk lebih peka dan kritis karena isi materi pembelajaran yang disajikan oleh pengajar bisa dikomentari atau dikritisi langsung.
Bahkan pembelajar pun bisa memberikan apresiasi atau persepsinya dengan membuat tulisan khusus berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut. Dengan demikian, e-learning mampu mengembangkan cara belajar mandiri sehingga dapat membentuk sikap kemandirian dan daya kritis dari pembelajar. Para pembelajar dituntut untuk mencari referensi lain, selain materi pembelajaran yang dipelajarinya, secara mandiri dengan mengakses internet, sehingga memperoleh banyak informasi dan ilmu pengetahuan penting dan bermanfaat dalam waktu yang singkat, kapan saja dan di mana saja. Namun perlu pula diperhatikan dalam memperoleh informasi itu hendaknya tidak melakukan plagiat atau penjiplakan tidak bertanggung jawab karena hal ini akan mengurangi daya kreatiftas pembelajar.

·         Penerapan E-learning berbasis Edmodo
Sebelumnya kita semua pasti tahu akan yang namanya Facebook. Facebook adalah situs jejaring sosial yang dibuat oleh Marck Zuckerberg yang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan Presiden, artis, anak kecil, muda, orang tua pun menggunakan facebook. Kini hadir situs jejaring sosial bagi guru dan murid yang dapat membantu guru dan murid dalam pendidikan bernama Edmodo.
Bicara sejarah mengenai Edmodo, Edmodo didirikan oleh Nicolas Borg dan Jeff O’Hara, dua orang yang bekerja di sekolah terpisah di daerah Chicago. Edmodo sendiri adalah media social network microblogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs ini orangtua pun dapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan orangtua siswa lain, selain tentu saja dengan putra atau putri mereka sendiri. Sekarang Edmodo sudah berkembang pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun yang terdiri dari guru dan murid.
Edmodo adalah situs microblogging yang dapat digunakan di dalam kelas maupun rumah. Edmodo juga dapat membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi pembelajaran secara online. Dalam Edmodo, Guru bisa memberikan tugas yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya serta meng-upload materi belajar. Murid juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo atau jika disamakan dengan facebook, bisa dikatakan Update Status. Lebih tepatnya lagi, edmodo adalah “Facebook Guru dan Murid” karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.

 
 Semoga bermanfaat ya!
Salam Anak Buleleng!

Duta Anak Bid. Pendidikan 2018 Putu Purmayanti