KESEPAKATAN AKSI ALPHA

Ayo Ikut Berpartisipasi Dalam ALPHA!

SOSIALISASI HERO

HIV AIDS, End Right Now!

TEMU RIANG ANGGOTA FAD BULELENG

Temu Riang Anggota FAD Buleleng Kedua yang dihadiri oleh badan pengawas, anggota aktif FAD Buleleng, dan anak-anak kurang mampu di wilayah Panji.

PEMILIHAN DUTA ANAK DAN SIDANG ANAK KAB. BULELENG 2018

Lima Duta Anak Kab. Buleleng 2018.

LITERASI ALPHA

Awareness Let People Help Autism

Rabu, 28 Juni 2023

Pelecehan Emosional

 Pelecehan Emosional




"Ihh masa gitu ajaa kamu tersinggung, kan aku cuma bercanda kali!"

"Masa gitu aja kamu nggak bisa. Liat tuh yang lainnya pada bisa"

"Kamu nggak mau nemenin aku? Berarti kamu ga beneran niat temenan sama aku!"

 

Pernahkah kalian mendengar kalimat diatas? 

Tanpa kalian sadari, itu termasuk dalam pelecehan lho!

Kalian pernah mendengar atau menjadi koban pelecehan nggak? 

Zaman sekarang banyak berita atau informasi yang lagi marak di media sosial tentang pelecehan. Kalian tau nggak kalau pelecehan itu nggak cuma terjadi secara fisik/nonverbal saja lho, ada juga yang terjadi secara emosional, seperti dihina, direndahkan atau dipermalukan yang pastinya akan membawa dampak negatif bagi korban. 

Nah, topik artikel kali ini yaitu tentang “Pelecehan Emosional”.

Yuk, simak bareng-bareng!

 

Pelecehan emosional merupakan bentuk pelecehan yang ditujukan untuk mengontrol orang lain dengan cara mengkritik, mempermalukan, menyalahkan, atau memanipulasi. Pelecehan ini bisa terjadi pada hubungan pernikahan, pertemanan, keluarga, atau pekerjaan. Pelecehan emosional juga disebut dengan pelecehan verbal.

 

Berikut akan dijabarkan ciri-ciri pelecehan emosional:

*  Memanggil korban dengan kasar atau panggilan yang kurang pantas, misalnya nama hewan atau ujaran yang tidak senonoh.

*   Mempermalukan korban di depan publik.

*   Mencoba membuat korban mempertanyakan kewarasan dirinya sendiri (gaslighting).

*   Menghukum korban jika tidak mengikuti apa yang pelaku inginkan.

*   Mengabaikan kebutuhan korban dan mengutamakan kebutuhan pelaku.

*   Menuntut korban untuk menghabiskan seluruh waktunya bersama pelaku.

*  Menuduh korban terlalu sensitif, egois, atau materialistis ketika sang korban berupaya untuk membela diri.

*   Memanipulasi korban hingga merasa bersalah.


*   Memantau korban secara digital, termasuk pesan teks, media sosial, atau email-nya.

*  Bertindak sangat cemburu dan terus menerus menuduh korban berselingkuh atau mengkhianati pelaku.

*   Mengancam akan melukai diri sendiri, menyakiti korban, atau orang yang disayangi.

*   Menelantarkan korban, misalnya dengan melakukan ghosting.

Apa sih dampak dari pelecehan emosional?

*   Kesulitan untuk berhubungan sosial

Seseorang yang sudah pernah mengalami pelecehan emosional menyebabkan sulit untuk bersosial dan takut untuk berbicara kepada orang lain karena kepercayaan sudah rendah.

*   Mengakibatkan Gangguan Stres Pasca Trauma

Seseorang akan memiliki pikiran negatif, mudah marah, insomnia, dan jantung yang lemah atau mudah terkejut.

*   Mudah Tersinggung

Seseorang yang mengalami pelecehan emosional dapat menjadi mudah tersinggung dan cemas. Akibatnya, mereka sangat mudah terbawa dalam isolasi sosial, emosi negatif, sampai sering merasa takut, bersalah, dan malu. Seseorang juga bisa menjadi depresi dan mengembangkan pikiran destruktif terhadap diri sendiri dan orang lain.

 

Nah, itu dia pengertian, ciri-ciri dan dampak dari pelecehan emosional. Untuk menghindari dampak tersebut, alangkah baiknya kita juga mengetahui cara mengatasinya. Berikut beberapa tips untuk mengatasi pelecehan emosional:

*  Batasi hubungan dengan pelaku pelecehan emosional cara pertama untuk terhindar dari pelecehan emosional adalah membatasi atau memutus hubungan dengan pelaku. Tumbuhkan

keberanian untuk membela diri dengan cara meminta pelaku agar tidak lagi berkata kasar, membentak, atau menghina.

*   Cari lingkup hubungan yang lebih positif alih-alih terus terjebak pada toxic relationship

dengan pelaku pelecehan emosional, lebih baik cari lingkup hubungan yang lebih positif dan bisa saling menghargai satu sama lain.

*  Berhenti menyalahkan diri sendiri korban pelecehan emosional mungkin bisa menyalahkan diri sendiri. Hal ini mungkin karena anggapan bahwa mereka pantas mendapatkan perlakuan tersebut atau kurangnya self-esteem. padahal, anggapan tersebut tidak benar.

*  Fokus pada diri sendiri terapkanlah pola hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mengelola stres dengan baik. Coba juga untuk menyempatkan diri melakukan me time.

 

Sekian pembahasan mengenai pelecehan emosional pada artikel kali ini. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat bagi kita semua. Semangat dan sampai jumpa lagi