KESEPAKATAN AKSI ALPHA

Ayo Ikut Berpartisipasi Dalam ALPHA!

SOSIALISASI HERO

HIV AIDS, End Right Now!

TEMU RIANG ANGGOTA FAD BULELENG

Temu Riang Anggota FAD Buleleng Kedua yang dihadiri oleh badan pengawas, anggota aktif FAD Buleleng, dan anak-anak kurang mampu di wilayah Panji.

PEMILIHAN DUTA ANAK DAN SIDANG ANAK KAB. BULELENG 2018

Lima Duta Anak Kab. Buleleng 2018.

LITERASI ALPHA

Awareness Let People Help Autism

Minggu, 29 Agustus 2021

FOMO, Kenali sindrom kecanduan media sosial!

 


Pada zaman modern seperti ini, media sosial merupakan hal yang tidak dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari. Baik itu remaja, dewasa, orang tua, bahkan anak-anak pun bermain media sosial. Media sosial merupakan platform dimana setiap orang bisa dengan mudah mendapatkan atau menyebarkan informasi. Tak hanya sebagai sarana informasi,  namun media sosial juga dipergunakan sebagai media hiburan dan tempat untuk mengunggah keseharian. Kalau kalian menggunakan media sosial untuk sarana apa aja, nih?

Terkadang, seseorang bisa merasa gelisah hanya karena belum mengakses medsos atau ketinggalan update terbaru. Nah, jika kalian sedang merasakan hal tersebut, bisa jadi itu merupakan gejala dari gangguan FOMO (Fear Of Missing Out).

Secara umum, FOMO dapat diartikan sebagai ketakutan akan ketertinggalan. Istilah ini pertama kali dikemukakan pada tahun 2013 oleh seorang ilmuwan asal Inggris bernama Dr. Andrew K. Przybylski.

Apa kaitan FOMO dengan Media Sosial?

Banyak orang yang menyepelekan FOMO, dimana seseorang terkena gangguan psikologis bermain media sosial yang telah menyebabkan adiksi atau kecanduan. Banyak orang yang terpapar FOMO namun tidak menyadarinya. Menurut Department of Psychology, School of Social Sciences, Nottingham Trent University, di Inggris, FOMO adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan orang berlaku di luar batas kewajaran di media sosial. Selain takut ketinggalan berita di media sosial, mereka juga terkadang sengaja memasang gambar, tulisan, atau bahkan mempromosikan diri yang belum tentu jujur hanya demi terlihat update.

Biasanya, pengidap FOMO didasari oleh pemikiran bahwa ingin menjadi orang lain. Penggunaan media sosial sekarang ini kerap dijadikan sebagai ajang eksistensi. Tidak sedikit orang yang ingin memperlihatkan kehidupan yang sempurna di media sosial, meskipun kenyataan nya tidak demikian.

Hal ini lah yang menyebabkan sebagian orang membandingkan hidupnya dengan orang lain yang terlihat luar biasa. Sehingga muncul perasaan dalam diri mereka yang mengatakan kehidupan yang mereka jalani tidak benar, dan menginginkan kehidupan orang lain yang ditampilkan di media sosial.

Gejala gejala FOMO :

* Tidak bisa lepas dari ponsel

* Menarik diri dari realita

* Terobsesi pada orang lain

Cara mengatasi FOMO :

* Identifikasi alasan yang membuat kalian takut untuk ketinggalan informasi

Contohnya, mungkin kita takut ketinggalan informasi karena merasa cemas, karena kita merasa kesepian, atau karena kalian merasa kalian harus terhubung terus kedunia luar, dll. Setelah kita mengenal dan memahami alasan tersebut, yang perlu kita lakukan adalah implementasi JOMO (Joy Of Missing Out), yaitu kita bisa mencoba untuk fokus mencari kebahagiaan dipilihan kegiatan yang sedang kita lakukan.

* Nikmati moment yang kalian jalani sekarang

Daripada membandingkan hidup kita dengan orang lain, lebih baik menikmati apa yang kita jalani sekarang. Jangan sampai saat kita sedang bersama teman atau keluarga, kita malah mengecek media sosial untuk mengikuti perkembangan aktivitas orang lain. Hargai dan nikmati apa pun yang kamu jalani sekarang. Kamu akan menyadari bahwa hidupmu di dunia nyata jauh lebih menyenangkan daripada dunia maya.

* Mencoba untuk berhenti bermain media sosial selama beberapa saat dan mencari kegiatan pengganti (detoxsocmed)

Memulai detoxsocmed memang tidak semudah membalik telapak tangan. Apalagi jika kamu memiliki banyak waktu luang. Maka dari itu, segera jauhkan ponsel atau gawai elektronik lainnya dari jangkauan. Terutama jika kamu sedang tidak punya banyak aktivitas.

* Jadwalkan kapan waktu kalian bermain media sosial.

Batasi penggunaan gawai dengan membuat jadwal atau menentukan batas waktu untuk mengecek media sosial, misalnya jam 12 siang dan 5 sore, serta tidak lebih dari 15 menit.Untuk mengisi waktu tanpa gedget atau ponsel, lakukanlah kegiatan positif yang menyenangkan, seperti berolahraga, memasak, atau membaca buku.

Nah, itu dia pembahasan FOMO dari FAD Buleleng. Jika rasa cemas akibat FOMO kamu tidak kunjung hilang, atau bila perasaan tersebut sudah dirasa mengganggu kehidupanmu dan hubunganmu dengan orang lain, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan psikolog mengenai masalah yang kamu hadapi.

#SAMPAIJUMPA 

Sekian artikel kita hari ini, semoga kalian tetap semangat menjalani kehidupan penuh tantangan, xixixi bercanda, deng. Sampai ketemu DuoGek kawan-kawan!

Selasa, 17 Agustus 2021

JENUH DARING, ENAKNYA NGAPAIN?

 


Pandemi yang sedang melanda dunia sejak tahun 2020 memberikan berbagai dampak bagi hampir semua bidang kehidupan, salah satunya pada bidang pendidikan. Di Indonesia sendiri, para siswa harus dihadapkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara dalam jaringan (a.k.a daring). Pembelajaran yang dilakukan dari rumah tentunya memberikan dampak negatif maupun positif bagi masing-masing individu. Bagi mimin sih negatifnya lebih kerasa…

Teman-teman pasti kerap kali merasa jenuh dengan perubahan signifikan akibat pandemi, apalagi proses belajar daring menyebabkan kita tidak bisa bertemu dengan bestie (teman) dikala suntuk belajar. Faedahnya ketemu bestie biasanya bukan untuk mendapat pencerahan ilmu, tapi untuk berbagi keluh kesah senasib sepenanggungan, kan? Mimin juga, kok

 


Daripada renungin nasib jadi murid online, mendingan cari tahu cara mengatasi bosan kala pembelajaran daring di rumah, yuk! Berikut adalah tips atasi bosan dari mimin :

A.    BERDOA SEBELUM DAN SESUDAH MELAKSANAKAN KEGIATAN

Sebagai umat beragama yang taat, kita tidak boleh melupakan kewajiban untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan berdoa sebelum serta sesudah memulai kegiatan, niscaya hati akan merasa lebih tenang dan kita akan memperoleh keberkatan dari Tuhan. Berkat dari Tuhan sangatlah penting demi menjamin kelancaran aktivitas yang kita lakukan, jadinya kita akan terhindar dari bosan berlebih, deh.

B.     PILIH TEMPAT YANG NYAMAN SAAT BELAJAR

Belajar adalah kegiatan rutin yang dilakukan murid, bukan? Bahkan saat daring seperti ini para murid masih harus melaksanakan pembelajaran walau dengan cara berbeda dibanding sebelum pandemi, tentunya dari rumah. Nah, dengan keadaan ini seharusnya kita bisa mengatasi rasa jenuh dengan strategi tempat belajar. Kalian bisa melakukan meeting di kamar, di teras, bahkan kasur pun bisa menjadi tempat nyaman saat belajar. Intinya tempat yang membuat kalian nyaman tapi jangan sampai ketiduran, hahaha.

C.     BELAJAR DITEMANI CEMILAN

Mumpung segala aktivitas pembelajaran dilaksanakan dari rumah, kita bisa belajar sambil makan cemilan agar tidak cepat jenuh. Tentunya kalau belajar di sekolah kita dilarang untuk makan saat jam pelajaran, namun saat daring untungnya kita bisa belajar sambil makan. Namun jangan sampai makan saat meeting online ya, yang ada kalian ditegur guru. Eh, tapi kalau gurunya humble sih biasanya bakal diizinin sambil ngemil dan minum.

D.    LAKUKAN HAL YANG KALIAN SUKAI

Pandemi saat ini bukan memberikan dampak negatif aja, guys. Kalau kalian lebih teliti dan memaknai, pandemi juga memberikan dampak positif, salah satunya adalah lebih banyak memiliki waktu luang. Buat teman-teman yang sekolahnya menerapkan sistem full day, tentunya pulang sekolah jadi lebih larut. Saat daring gini, kita jadi lebih banyak waktu istirahat walaupun tetap full day belajar. Kok gitu sih, min? Ya karena kita tidak perlu habis waktu untuk perjalanan pulang, kita juga belajarnya rileks santuy di rumah.

Karena hal di atas tadi, ada baiknya kita memanfaatkan waktu luang untuk istirahat dan melakukan hal yang kita suka. Misalnya dengan mendengarkan musik, membaca novel, nyanyi, olahraga, dan lain sebagainya. Dengan melakukan hal tersebut, rasa jenuh kita akan teratasi sekian persen.

          Itu tadi tips mengatasi rasa bosan dari mimin. Yuk, nikmatin prosesnya dan berdoa agar pandemi segera berlalu. Kalau pandemi berlalu jadinya mimin bisa santai nggak buat artikel, hahaha canda deng. Oh iya, kalian jangan lupa gabung di Forum Anak Daerah. Manfaatnya banyak banget, salah satunya kita bisa melakukan hal positif walau pandemi. Meskipun kegiatannya terbatas, kita masih bisa ikut berpartisipasi dibanyak kegiatan, lho.

          

 

#BYESAJA

Sekian dari mimin, kalau ada salah kata mohon maaf ya, tapi kayanya nggak ada salah kata, wahaha. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang membaca. Salam hangat Ms. Mimin!

 

 

Daftar Pustaka:

Artikel 1

Artikel 2