KESEPAKATAN AKSI ALPHA

Ayo Ikut Berpartisipasi Dalam ALPHA!

SOSIALISASI HERO

HIV AIDS, End Right Now!

TEMU RIANG ANGGOTA FAD BULELENG

Temu Riang Anggota FAD Buleleng Kedua yang dihadiri oleh badan pengawas, anggota aktif FAD Buleleng, dan anak-anak kurang mampu di wilayah Panji.

PEMILIHAN DUTA ANAK DAN SIDANG ANAK KAB. BULELENG 2018

Lima Duta Anak Kab. Buleleng 2018.

LITERASI ALPHA

Awareness Let People Help Autism

Selasa, 30 Agustus 2022

Trauma

 

                                      Trauma

          


Halo teman-teman semua! Balik lagi dengan artikel FAD Buleleng. Jadi, pada artikel kali ini
kami akan membahas topik yang sedikit sensitif nih, yaitu trauma. Apa sih sebenernya trauma
itu? Yuk, kita simak bersama-sama!

Menurut American Psychological Association, "trauma" adalah respons emosional yang
diberikan oleh seseorang atas kejadian buruk seperti bencana alam, kecelakaan, ataupun
kekerasan seksual. Selain itu, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, seseorang dapat
mengalami trauma baik karena kejadian yang mengancam dan berbahaya secara psikis maupun
secara fisik. Dalam istilah kesehatan, “trauma” adalah cedera yang parah dan sering
membahayakan jiwa ketika seluruh atau suatu bagian tubuh terkena pukulan benda tumpul atau
tiba-tiba terbentur.

Berikut akan dijabarkan jenis-jenis trauma:
Nah, trauma dibagi ke dalam berbagai macam jenis. Pengertian trauma pada masing-masing
jenisnya tergantung tingkat keparahan dan peristiwa pemicunya. Berikut beberapa jenis trauma
yang umum terjadi:
1) Trauma akut
Trauma akut disebabkan oleh kejadian yang baru saja terjadi, yang berbahaya atau membuat
pikiran menjadi sangat stres. Trauma akut disebabkan karena peristiwa menyedihkan seperti
kecelakaan, pemerkosaan, kehilangan orang terdekat, atau bencana alam.
Trauma akut biasanya muncul dalam bentuk seperti berikut :
● Kecemasan atau kepanikan yang berlebihan.
● Kebingungan.
● Insomnia dan tidak bisa tidur nyenyak.
● Merasa terisolasi dari dunia sekitar.
● Tidak percaya diri.
● Kesulitan fokus pada pekerjaan.
● Perilaku agresif.
2) Trauma kronis
Trauma kronis adalah trauma yang dipicu oleh paparan peristiwa menegangkan secara
berulang. Contohnya pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan bullying. Gejala
trauma kronis bahkan bisa muncul setelah bertahun-tahun pasca kejadian yang bermanifestasi
pada ledakan emosi, labil, kecemasan, marah, nyeri tubuh, hingga sakit kepala.
3) Trauma kompleks
Trauma yang terjadi saat seseorang mengalami beberapa peristiwa traumatis dalam waktu
sama atau berdekatan disebut dengan trauma kompleks.
Trauma kompleks membuat penderitanya merasa terjebak hingga berpengaruh buruk bagi
kesehatan mentalnya. Jenis trauma ini adalah hasil dari penderitaan jangka panjang seperti
menjadi korban pelecehan masa kanak-kanak, penelantaran, kekerasan dalam rumah tangga,
dan kerusuhan sipil.
4) Trauma sekunder
Trauma sekunder merupakan trauma yang terjadi akibat sering melakukan kontak atau
komunikasi dengan penderita trauma.

Bagaimana gejala orang yang terkena trauma?
Adapun gejala-gejala yang biasanya dialami oleh seseorang yang terkena trauma adalah sebagai
berikut:
Penolakan
Rasa marah
Ketakutan
Selalu merasa sedih
Merasa malu
Kebingungan
Merasa cemas
Depresi
Mati rasa
Merasa bersalah
Kehilangan harapan
Kesulitan dalam berkonsentrasi
Selain gejala diatas, ada juga beberapa gejala yang lebih mengarah ke fisik atau yang biasa
disebut dengan gejala fisik, yaitu sebagai berikut:
Sakit kepala
Gejala gangguan sistem pencernaan
Kelelahan
Jantung berdebar-debar
Berkeringat secara berlebihan
Mudah kaget

Setelah membaca pengertian, jenis-jenis, dan juga gejalanya, alangkah baiknya kita
mengetahui juga cara mengatasi trauma tersebut. Trauma yang tidak ditangani dengan benar
dapat membuat penderita semakin terpuruk oleh trauma tersebut lho, maka dari itu sangatlah
penting untuk mengetahui cara mengatasi trauma.
Berikut beberapa tips untuk mengatasi trauma,
yaitu sebagai berikut:
1) Bersikap Lebih Tenang
Mencurahkan pikiran dan perasaan kepada orang dengan pengalaman serupa juga dapat
menguatkan diri. Jadi, kamu tidak akan merasa sendirian. Jika tidak cukup nyaman untuk
bercerita, tulislah sebuah jurnal untuk menuangkan perasaan.
2) Mengalihkan Pikiran Negatif
Hal-hal negatif yang terus-menerus dipikirkan bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Usahakan alihkan pikiran negatif kamu. Caranya adalah menyibukkan diri, misalnya
menekuni hobi.
3) Berusaha Menghadapi Rasa Takut
Takut dan cemas akibat peristiwa traumatis itu wajar, kok. Akan tetapi, terus-menerus takut
dan kadarnya berlebihan akan menurunkan produktivitas. Secara bertahap, kuatkan diri dan
jadilah berani dalam menghadapi ketakutan. Jangan biarkan masa lalu yang buruk
menghalangi kamu untuk bergerak ke depan.
4) Fokus pada Masa Sekarang

Cara menghilangkan trauma lainnya adalah berusaha fokus pada masa kini. Biarlah masa lalu
menjadi masa lalu. Jangan sampai masa lalu terus mengendalikan kehidupan kamu
seterusnya.
Sekian pembahasan mengenai trauma pada artikel kali ini. Semoga informasi yang diberikan
bermanfaat bagi kita semua. Semangat dan sampai jumpa lagi😊