RABIES
1. Kasus Anak Rabies Kabupaten Buleleng
Sebuah kasus terbaru muncul dari media sosial @tribunbali dan artikel dari website yang
dimiliki oleh akun tersebut. Diberitakan pada Kamis, 15 Juni 2023 pukul 20.22. Seorang anak
berusia 5 tahun meninggal dunia dengan diagnosa rabies pada Sabtu, 11 Juni 2023. Ditemui
di rumah duka yang terletak di Banjar Dinas Lebah Mantung, Desa Pangkung Paruk,
Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali. Diduga korban digigit oleh anjing peliharaannya sekitar 1
bulan yang lalu. Sayangnya lantaran merasa luka gigitan yang dialami oleh Riska cukup
ringan, orang tuanya tidak melarikannya ke rumah sakit atau puskesmas agar diberikan
Vaksin Anti Rabies (VAR). Padahal beberapa keluarganya telah memberikan saran, untuk
menghindari terjadinya rabies. Korban mengalami gejala khas yang mengarah pada rabies
seperti tidak bisa minum air, nyeri menelan, gelisah dan takut pada angin. Hingga akhirnya Ia
dilarikan ke Rumah Sakit. Selang beberapa jam dirawat, anak tersebut tidak dapat
diselamatkan. Akibat kejadian ini, 18 keluarga yang kontak erat dengan korban diberikan
VAR oleh Dinas Kesehatan Buleleng secara bertahap.
Dari Dinas Pertanian juga telah melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing yang ada di
Banjar Dinas Lebah Mantung. Pemerintah belum dapat menetapkan kasus rabies saat ini
sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Namun, penanganan secara optimal dari hulu sampai
hilir harus dilakukan.
2. Informasi terkait Rabies
Rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan
saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies,
ditularkan melalui saliva (anjing, kucing, kera) yang kena rabies dengan jalan gigitan atau
melalui luka terbuka. Penyakit rabies dapat menular kepada sesama hewan, hewan ke
manusia, atau dari manusia ke manusia. Penularan kepada sesama hewan maupun hewan ke
manusia sama sama melalui gigitan atau jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada
luka. Adapun, cara penularan rabies dari manusia ke manusia melalui transplantasi kornea,
atau kontak air liur penderita ke mukosa mata. Selain itu, ada juga penularan rabies dari
manusia ke manusia melalui gigitan. Gejala yang mengarah pada rabies seperti tidak bisa
minum air, nyeri menelan, gelisah dan takut pada angin. Gejala awal rabies umumnya muncul
30–90 hari setelah seseorang tergigit hewan yang terinfeksi virus rabies. Namun, pada kasus
tertentu, gejala bisa muncul dalam hitungan minggu atau bahkan tahun. Tidak ada
pengobatan efektif untuk mengatasi infeksi rabies. Pengobatan penyakit dilakukan dengan
vaksin anti rabies (VAR) yang diberi tepat setelah mendapat gigitan. Pengobatan penyakit ini
bertujuan mencegah infeksi parah sampai berujung kematian.
3. Pandangan Anggota terhadap Kasus
Dari kasus tersebut kita ketahui bahwa penyakit rabies sangat berbahaya dan mematikan.
Penyakit rabies termasuk permasalahan anak yang urgent dan perlu diperhatikan karena,
diduga sudah banyak memakan korban. Tak hanya hewan peliharaan yang dapat
menyebabkan hal tersebut, tentu juga hewan liar dapat menyebabkan timbulnya penyakit
rabies. Banyak masyarakat yang memelihara hewan tetapi tidak pernah di vaksin rabies dan
tidak di rawat dengan baik. Hal itu dapat menyebabkan hewan tersebut liar. Beberapa kendala
penanganan yang dilakukan seperti :
- Tak mudah untuk meratakan vaksinasi yang didapat oleh hewan. Sebab, hewan liar
hidup berpindah tempat dan sulit untuk dijangkau ketika pemberian vaksin.
- Kurang adanya sosialisasi/pemaparan materi di internet tentang masalah rabies dan
edukasi mengenai vaksin anti rabies (VAR) gratis kepada hewan peliharaan yang
diberikan oleh beberapa dokter hewan.
Solusi terkait kendala :
- Mengadakan kerja sama dengan pihak kesehatan yang mengerti mengenai pemerataan
vaksinasi yang diberikan kepada hewan peliharaan maupun hewan liar.
- Menginformasikan dengan jelas terkait VAR gratis agar masyarakat tidak lagi
mengira bahwa mereka harus membayar untuk memberi vaksin kepada hewan
mereka.
4. Solusi
Penanganan kasus rabies dari anak untuk anak lainnya masih dalam lingkup terbatas. Solusi
dari kami Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Buleleng untuk kasus anak-anak yang
terkena rabies :
- Dari masyarakat, harus selalu mengingatkan dan kenali daerah sekitar, jika memang
daerahnya banyak berkeliaran anjing liar yang dapat menimbulkan penyakit rabies.
- Membuat program di sosial media seperti pada hari Hewan Peliharaan Nasional,
membuat dan menyebarkan poster/pamflet tentang kesadaran akan adanya kasus
anjing rabies yang dapat membahayakan kita semua serta menginformasikan terkait
pentingnya pemberian vaksin anti rabies (VAR).
- Melakukan kunjungan ke puskesmas atau tempat vaksin anti rabies untuk ikut
membantu saat hari itu dengan mengajak masyarakat untuk vaksin. Masyarakat yang
telah vaksin dapat diberi hadiah atau mengikuti konten tiktok FAD, bertujuan untuk
menambah daya tarik masyarakat.
- Mengadakan sosialisasi bagi masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan agar
segera di vaksin.
- Pemerintah atau dinas kesehatan harus lebih aware terkait adanya hewan liar, agar
segera diberi vaksin rabies.
- Mengedukasi masyarakat lewat media sosial tentang penanggulangan pertama jika
tergigit hewan yang tak diketahui asalnya maupun status kesehatannya. Pertolongan
pertama jika digigit anjing/kucing/kera adalah cuci luka bekas gigitan tersebut dengan
sabun dan air mengalir selama 15 menit, setelah itu pergi ke puskesmas/rumah sakit
untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Pasien akan mendapatkan 3 kali
suntikan VAR.